CONCRETE PUMP

Beberapa Jenis Pompa Beton

Beberapa Jenis Pompa Beton

Pompa beton adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan beton cair dari truk mixer ke tempat pengecoran. Pompa beton dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan pengecoran beton, karena dapat menghemat waktu, tenaga kerja, dan biaya. Pompa beton juga dapat mengatasi kendala geografis dan teknis yang mungkin dihadapi dalam proses pengecoran beton.

Ada beberapa jenis pompa beton yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kondisi proyek. Jenis-jenis pompa beton antara lain:

– Pompa beton stasioner:

jenis pompa beton yang dipasang di atas dasar yang kokoh dan tidak bergerak. Pompa beton stasioner memiliki kapasitas aliran yang besar dan tekanan yang tinggi, sehingga cocok untuk proyek-proyek skala besar seperti jembatan, bendungan, dan terowongan. Pompa beton stasioner membutuhkan pipa-pipa khusus untuk menghubungkan antara pompa dan nozzle pengecoran.

– Pompa beton truk:

jenis pompa beton yang dipasang di atas truk mixer atau truk khusus yang dapat bergerak. Pompa beton truk memiliki keunggulan dalam mobilitas dan fleksibilitas, sehingga cocok untuk proyek-proyek skala kecil hingga menengah seperti rumah, gedung, dan jalan. Pompa beton truk memiliki boom atau lengan yang dapat dilipat dan diperpanjang untuk menjangkau tempat pengecoran.

– Pompa beton long boom:

jenis pompa beton truk yang memiliki daya jangkau sampai 33 meter dengan tekanan beton hingga 40 mpa. Ciri khas pompa beton long boom yaitu ukuran panjang boom yang bisa mencapai 25 meter. Alat ini cocok untuk konstruksi gedung hingga 7 lantai, lantai rumah, pembangunan kolam renang, perkantoran dan ruko.

– Pompa beton portabel:

jenis pompa beton yang berukuran kecil dan ringan, sehingga mudah dibawa dan dipindahkan. Pompa beton portabel biasanya digunakan untuk proyek-proyek skala kecil yang membutuhkan volume beton yang sedikit dan jarak aliran yang pendek. Pompa beton portabel dapat dioperasikan dengan menggunakan listrik atau bensin.

Cara kerja pompa beton secara umum adalah sebagai berikut:

– Beton cair dimasukkan ke dalam hopper atau bak penampung pompa beton dari truk mixer atau alat pencampur lainnya.
– Beton cair kemudian didorong oleh silinder hidrolik atau piston melalui pipa-pipa menuju nozzle pengecoran.
– Nozzle pengecoran mengeluarkan aliran beton cair dengan tekanan tertentu sesuai dengan jenis pompa beton dan kondisi proyek.
– Aliran beton cair kemudian dituangkan ke tempat pengecoran sesuai dengan desain struktur yang diinginkan.

 

 

 

Click to rate this post!
[Total: 0 Average: 0]

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *