
Beton K 225 sudah cukup bermutu sehingga termasuk dalam golongan beton kelas II. Ini juga sangat serbaguna. Namun, Anda harus memeriksa ulasannya sebelum menggunakan beton ini! Berdasarkan pengalaman lapangan, massa beton campuran kecil K 225 sering digunakan dibandingkan dengan massa beton lainnya, beton jenis ini digunakan untuk konstruksi konstruksi ringan seperti rumah 2 (dua) lantai, ruko, kolom, balok ring dan sejenisnya. . Berapa Mpa beton K 225? Padahal, standar nasional Indonesia saat ini tidak lagi menggunakan satuan K (kg/cm2), melainkan menggunakan standar FC. Standar FC menghitung sendiri kuat tekan beton menggunakan satuan MPa atau megapascal (N/m2). Tes untuk kedua standar juga berbeda. Untuk massa K beton digunakan kubus dengan dimensi 15 x 15 x 15. Perbandingannya sendiri adalah 1:0,83. Untuk massa beton standar FC digunakan silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
Peruntukan Beton K 225
Beton K 225 masuk ke kelas mutu II yang mana penggunaannya cenderung untuk pekerjaan struktural umum seperti jalan, lantai, sloof, pondasi, konstruksi dinding, balok, hingga kolom.
Nah, agar lebih detail lagi, Anda juga bisa mengetahui penggunaan berbagai kelas mutu beton yang ada :
Beton kelas I (K 100 sampai K 200) digunakan untuk pekerjaan non struktur yang tidak menggunakan penulangan khusus.
Beton kelas II (K 225 sampai K 275) digunakan untuk pekerjaan struktur laiknya jalan, lantai, sloof, pondasi, balok, dan sebagainya.
Beton kelas IIII ( K 325 sampai K 500) digunakan untuk pengecoran khusus yang membutuhkan beton kualitas tinggi seperti untuk landasan pesawat, jembatan, dan sebagainya.
Beton K 225 juga kerap dipakai untuk pembangunan rumah 2 lantai. Penggunaan jenis beton tersebut akan membuat rumah menjadi semakin kokoh.
Bahan campuran K 225 dalam beton Kualitas beton K 225 harus direncanakan dengan baik. Oleh karena itu, beton juga memiliki kemampuan untuk menahan beban tekan hingga mencapai titik putusnya. Teknik pencampuran yang benar adalah desain campuran beton. Tahapan pelaksanaan untuk mendapatkan beton K 225 di lapangan sesuai standar adalah persiapan, pengelompokan, pencampuran, penuangan, pemadatan, finishing dan curing. Selain itu, campuran beton harus benar-benar diperhatikan. Menurut standar SNI DT 91-0008-2007, dalam 1 meter kubik beton 225 harus menggunakan bentuk material sebagai berikut:
Semen sebanyak 371 kg
Pasir sebanyak 678 kg
Split sebanyak 1047 kg
Air sebanyak 215 liter
Sedangkan W/C ratio nya adalah 0.58 dimana W/C ratio adalah perbandingan semen dan air (tingkat kekentalannya).
Beton tidak bisa terlalu encer karena bisa memengaruhi ketahanan dan kualitas beton itu sendiri. Tetapi, tidak boleh pula kurang air karena bisa menyebabkan material tidak bisa tercampur secara rata. Metode paling tepat untuk mencapur bahan-bahan materialnya adalah memakai mesin molen.
Kelebihan Beton K 225
Terdapat beberapa kelebihan dari beton K 22 yang tidak dimiliki oleh bahan konstruksi yang lain. Beberapa diantaranya :
- Bisa menahan gaya tekan sesuai dengan mutunya.
- Tahan dari korosi serta pembusukan yang disebabkan kondisi cuaca.
- Dapat dicetak dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.
- Dapat dipakai untuk memperbaiki struktur bangunan dengan cara menyemprotkannya di permukaan beton yang sudah rusak.
- Dapat dituang dan dipompa di lokasi yang posisinya cukup sulit.
- Tahan terhadap api, aus, serta perawatan yang lebih murah.
Demikian pembahasan tentang beton K 225 yang dapat Anda ketahui. Tentunya, beton jenis ini jika digunakan sesuai dengan fungsi, serta dicampur dengan proporsi yang pas, maka akan menghasilkan bangunan berkualitas tinggi.